Nganjuk, patroli-crime. Id_ Tidak transparannya kepala desa terhadap anggaran dana desa terhitung sejak tahun 2020 hingga 2023 memicu warga desa tembarak, kecamatan kertosono, kabupaten nganjuk kembali mengadakan aksi unjuk rasa.
aksi unjukrasa yang dilakukan pada selasa tanggal 16 juli ini dihadiri oleh camat kertosono beserta stafnya.
Dalam unjuk rasa, warga yang mengatasnamakan Forum Warga Peduli Desa Tembarak, menuntut agar kepala desa transparan terhadap semua anggaran dan menepati janji untuk membayar tunggakan listrik penerang jalan umum yang sudah diputus oleh pihak PLN beberapa bulan lalu.
"Tuntutan kami adalah pertanggungjawaban dua jalan usaha tani, pembangunan gapura senilai Rp,. 40 juta, serta pembayaran tunggakan listrik penerang jalan umum, " ujar Purwanto selaku koordinator unras.
Tidak hanya sampai disitu, warga yang sudah geram terhadap kepala desa ini juga menginginkan agar kepala desa Johan Harmoko mundur apabila sudah merasa tidak mampu menyelesaikan pertanggungjawaban semua anggaran yang sudah digunakan.
"Kalau menang sudah tidak sanggup mundur saja dari kepala desa, " ucap beberapa warga dengan nada tinggi.
Tampak menarik dalam unras, ketika salah satu warga juga menunjukan hasil rekaman percakapan antara PK dengan warga melalui telpon seluler.
Dalam percakapan tersebut PK mengatakan bahwa pihaknya siap mengerjakan proyek desa apabila anggarannya tersedia, yang artinya selama ini anggaran tidak berada dipihak PK.
Untuk diketahui, bahwa aksi unras sempat ricuh dikarenakan wartawan dilarang meliput oleh pihak desa. APH yang melihat hal tersebutpun membiarkan dengan alasan kondusifitas.
Akan tetapi, setelah beberapa saat kemudian APH memperbolehkan perwakilan watrawan yang akan meliput masuk ke area kantor desa.(team)
0 Komentar