Nganjuk, patroli-crime.id_ Tidak terserapnya gabah petani oleh Perum Bulog Kantor Cabang (Kancab) Kediri menjadi perhatian berbagai pihak. Menanggapi hal tersebut, pihak Bulog memberikan klarifikasi bahwa ada beberapa kendala utama yang menyebabkan mereka tidak bisa menyerap gabah petani secara maksimal.
Kepala Bulog Kancab Kediri menjelaskan bahwa faktor utama yang menghambat penyerapan adalah kualitas gabah yang tidak memenuhi standar. "Banyak gabah yang masuk memiliki kualitas buruk, tidak kering, bahkan ada yang sudah mulai berkecambah. Ini membuat kami kesulitan untuk menyerapnya karena tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Bulog memiliki standar tertentu dalam menyerap gabah, termasuk kadar air yang harus sesuai agar bisa disimpan dalam waktu lama tanpa risiko kerusakan. "Gabah yang terlalu basah atau sudah berkecambah akan sulit untuk disimpan dan berisiko menurunkan kualitas beras yang dihasilkan," tambahnya.
Sementara itu, petani mengeluhkan sulitnya menjual hasil panen mereka akibat penolakan dari Bulog. "Kami berharap ada solusi dari pemerintah agar gabah kami tetap bisa terserap, misalnya dengan adanya pengeringan gabah yang lebih baik atau alternatif penyaluran lain," kata seorang petani di nganjuk
Menanggapi hal ini, pihak Bulog menyarankan agar petani lebih memperhatikan proses pascapanen, terutama dalam pengeringan gabah sebelum dikirim ke gudang Bulog. Mereka juga membuka peluang kerja sama dengan petani dan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik guna meningkatkan serapan gabah petani.
Dengan adanya permasalahan ini, diharapkan ada koordinasi lebih lanjut antara pemerintah, Bulog, dan petani agar hasil panen petani tetap memiliki nilai ekonomi yang baik dan dapat terserap secara optimal.
Editor : erik
0 Komentar